TEMPO.CO, Caracas – Diplomat Cina di ibu kota Caracas, Venezuela, bekerja keras untuk membantu pemerintah pusat dalam menentukan bagaimana cara bekerja sama dengan tokoh oposisi Juan Guaido.
Baca:
Presiden interim yang mendeklarasikan dirinya sendiri ini ada kemungkinan tidak setuju dengan pola kerja sama Cina dan Venezuela selama ini yaitu minyak ditukar dengan pinjaman, yang telah berlangsung bertahun-tahun.
Para diplomat Cina di Caracas kerap melakukan video call dengan pimpinan di Beijing pada malam hari untuk menyusun strategi cara bekerja sama dengan Guaido.
“Di benak semua orang adalah sejauh mana sikap baik ditunjukkan kepada dan diterima dari Guaido,” kata seorang pejabat kepada media SCMP seperti dilansir pada Sabtu, 23 Februari 2019 waktu setempat.
Baca:
Saat ini, Guaido mendapat dukungan dari AS, Uni Eropa, dan sejumlah negara Amerika Latin seperti Brasil dan Argentina. Namun, Cina masih kukuh tidak akan mengalihkan dukungan terbuka dari Presiden Venezuela Nicolas Maduro kepada Guaido.
Saat ini, Cina memiliki piutang berupa suplai minyak senilai US$20 miliar atau sekitar Rp280 triliun dari Venezuela. Ketidak-pastian kondisi politik di Venezuela membuat Beijing semakin penasaran untuk mengenal lebih dekat Guaido, yang merupakan Presiden Majelis Nasional Venezuela atau parlemen.
Baru-baru ini, kementerian Luar Negeri Cina membantah mentah-mentah telah melakukan pertemuan dengan utusan Guaido di AS untuk membicarakan kelanjutan investasi di Venezuela jika terjadi pergantian kekuasaan dari Maduro.
Baca:
“Sebenarnya, Cina telah mencoba jaur dialog informal dengan oposisi Venezuela selama beberapa tahun ini untuk memastikan hubungan produktif jika terjadi transisi,” kata Margaret Myers, direktur Asia dan Amerika Latin di lembaga pemikir Inter-American Dialogue.
Belakangan, Guaido menyatakan siap menggelar dialog resmi dengan Cina secepatnya. Dia berharap hubungan kedua negara bakal semakin menguntungkan dan produktif. Dia akan menghormati kesepakatan bisnis Cina dan Maduro selama kesepakatan bisnis itu benar.
Baca:
“Semua perjanjian yang telah diteken dengan Cina akan dihormati,” kata dia selama perjanjian itu telah mendapatkan persetujuan Majelis Nasional.
Reuters melansir kondisi di perbatasan Venezuela dan Kolombia menegang setelah pemerintahan Maduro dan miliarder Richard Branson saling menggelar konser tandingan. Branson menggelar konser untuk menggalang dana bagi rakyat Venezuela, yang dilanda krisis ekonomi.